KEGIATAN LIVE IN 2017 SMA SANTA URSULA JAKARTA DI WONOGIRI

KEGIATAN LIVE-IN 2017 DI SMA SANTA URSULA




╔═.✵.════════════════════════════╗
Bersama hidup Sederhana , Membuka Mata , Meniti Jejak Perbedaan
╚════════════════════════════.✵.═╝
" Eh kegiatan di SMA Santa Ursula itu ada apa ajasih? seru gak? 

" ada dong, salah satunya tuh Live-in dan seru banget loh! "

" eh eh, Live-in itu apasih ? "

Live-in itu adalah kegiatan tinggal bersama dengan masyarakat desa yang berbeda dengan kita , dan disana kita akan mengikuti ritme hidup mereka mulai dari bekerja hingga beribadah sekalipun

 Semua siswa SMA Santa Ursula harus dan wajib banget mengikuti kegiatan live-in ini ketika dikelas sebelas . Kegiatan live-in ini cukup menyenangkan dan sekaligus menyulitkan sih guys . Kita bisa kenal dan berinteraksi dengan masyarakat yang benar-benar berbeda dengan kita , kita juga bisa tahu gimana sih irama hidup di desa dan bagaimana masyarakat desa ini berkegiatan sehari-harinya yang tanpa HP maupun alat-alat elektronik yang modern di kota 

Kegiatan Live-in 2017 di SMA Santa Ursula diselenggarakan di Pulau Jawa , yaitu di Wonogiri , di Giriwoyo
dan diselenggarakan di 21 tempat bersama dengan 21 guru pembimbing

Kami semua ditempatkan berdua-dua masing-masing di satu keluarga , disana kami harus mengikuti pola kehidupan dan kegiatan di desa , seperti bercocok tanam , pergi ke ladang , berjualan , sesuai dengan mata pencaharian Orang tua angkat kami selama di desa masing-masing.

Namun, kebanyakan dari kami tidak bercocok tanam atau menanam maupun menanam padi karena kami datang sesaat setelah musim tanam .

Tak hanya mengikuti ketika sedang pergi ke ladang , maupun bekerja . Pada hari Minggu pun kami semua pergi ke gereja dan jika ada pertemuan-pertemuan lingkungan kami diwajibkan ikut serta untuk memberikan sumbangan berupa aspirasi kita terhadap lingkungan desa.

Kami semua dibekali satu buku panduan kegiatan live-in, dibuku ini kami diharuskan pula untuk mencari informasi mengenai siapakah kepala desa , Ketua RW , Ketua RT dan tetangga-tetangga yang tinggal di sekitar kita , agar selama kita live-in kita tidak hanya diam dirumah namun juga ikut berinteraksi dengan warga sekitar.


Tidak semua rumah yang kami tinggali memiliki fasilitas yang cukup , seperti contohnya kamar mandi serta ketersediaan air di daerah lingkungan tertentu yaitu di daerah Songbledek yang mengandalkan tadahan air hujan .  

Jika ingin berpergian seperti ke Gereja maupun ke pasar kami semua harus naik angkot maupun kendaraan umum lainnya bersama orangtua angkat kami di desa .

dalam kegiatan live-in ini, kami benar-benar belajar banyak sekali hal , belajar untuk mandiri serta mau membantu orang lain dan tak lupa untuk terus beryukur dalam menjalani hidup 

Semoga nilai-nilai yang kami dapat dari kegiatan live-in ini, dapat kami terapkan dalam kehidupan kami sehari-hari

terimakasih untuk bapak dan ibu angkat kami di desa , dan untuk Angkatan 2019 SMA Santa Ursula Jakarta

Kalau ada sumur diladang
boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur panjang
boleh kita berjumpa lagi




 Mengunjungi rumah Pak RT



foto bersama warga desa Jepurun Lor


Pergi ke Pasar




Sebelum menaikki mobil pick-up


Kumpul bersama



 Berfoto sebelum pergi ke pasar



Berfoto bersama keluarga angkat







Comments